nDeso

Ini bukan ngambil dari kebiasaan Tukul Arwana lho,… Kata2 nDeso itu sudah ada sebelum dipopulerkan Tukul. Artinya kurang lebih kampungan atau udik atau katro atau yang jelek2. Asalnya sih dari kata Desa (=kampung). Semua yang berbau kampung diidentikan dengan keterbelakangan, udik atau kampungan.

Padahal ngga demikian. Kampung (=daerah) sekarang jauh lebih maju seiring dengan berkembangnya teknologi, buktinya bocahkampung ini. Walaupun belum sukses menaklukan Jakarta tapi terus senantiasa berjuang untuk bisa sukses walau nafas senen kemis (kayak lagunya edane…). Ngga katro, ngga gaptek, ngga kampungan (bebek aduse nyilem, awake dewek dialem..) kalo diartikan muji diri sendiri. Tapi emang bener qta walaupun dari daerah (=kampung) janganlah jadi orang yg kurang informasi dalam segala hal. Jangan jadi nDeso.

Tahu ngga,.. semenjak meninggalkan kampung halaman untuk mencari secuil upa/upo (nasi). Daerah tempatku lahir semakin lama semakin maju (dari dulu sudah lumayan maju mas.. <— protes) , terakhir pulang kampung kemarin dilihat-lihat sudah ada internet walupun koneksinya masih senen kemis.

Cuman satu persoalan klasik setiap daerah “pengangguran & lapangan kerja” masih susah. Kok jadi ngomongin pengangguran (urusan pemerintah nih… <– cancel dulu). Balik ke laptop eh… nDeso. Jadi nDeso itu apa ya,.. nDeso ya kampungan, katro, jadul, gaptek (kalo yg ini ngga tepat). Seperti Blog ini katro banget ya…

p!ss

4 thoughts on “nDeso”

  1. kenaal pa reja ga? guru sekolah dasar

  2. aja ngece intenet ning kampung koneksine hebat brooo…ari ora percaya dolanan bae ning Twenty One Net ( 21net )

  3. paling gen jare ino

Leave a comment